24 Juli 2009

Mengapa Flu Babi menyerang manusia?

Bertanya malaikat penjaga kesehatan manusia kepada Raja Virus H1N1: “Wahai raja virus flu babi, sedari dulu, setahuku tugasmu adalah menyerang babi-babi yang lemah, mengapa bangsamu sekarang menyerang manusia?”. Raja Virus H1N1 menjawab dengan tegas: “Maafkan kelemahan hamba, kami sekarang sulit membedakan antara babi dengan manusia, karena perilakunya sama, daripada kami tidak melaksanakan tugas karena bingung, maka kami serang kedua-duanya”. Malaikat tersebut lantas bertanya kepada manusia: " Apakah perilaku kalian seperti babi?”. Ayo jawab!!!



Insya Allah semua saudaraku menjawab tidak. Apabila ada yang menjawab ya, maka bersiap-siaplah Anda, karena di suatu saat nanti akan terserang flu babi.

Saudara-saudaraku yang baik, jika kita mengamati binatang babi, baik itu babi ternak, babi hutan maupun babi rusa, terdapat ciri khas yang menonjol. Hidung mereka bersatu dengan bibirnya, bibir mereka bersatu dengan hidungnya. Leher mereka kekar, kaku dan besar, sehingga mereka sulit menoleh ke kanan atau ke kiri. Jika berkeinginan lari ke suatu arah, akan sulit berbelok/atau dibelokkan ke arah lain. Babi memakan semua yang bisa dia makan tanpa peduli makanan itu bersih atau kotor, milik sendiri atau milik orang lain, halal atau haram. Daun tua atau daun muda, rumput sendiri atau rumput tetangga, ‘kolo gemandul’ ( buah-buahan ) atau ‘kolo kependem’ ( umbi-umbian ), cacing tanah bahkan bangkai akan dilahapnya. Habitatnya di tengah hutan, tetapi apabila kelaparan karena makanan di hutan habis, mereka menyusup masuk ke ladang penduduk. Apabila pemilik ladang kurang waspada, akan diseruduk pakai taringnya yang tajam, jika berani menghalang-halangi maksudnya. Perilakunya yang khas, jika sedang kegerahan dan kelelahan, tidak mandi di sungai yang jernih malah berkubang di dalam Lumpur. Dan mereka betah berjam-jam berkubang dalam lumpur tersebut. Setiap hari begitu, tanpa merasa enggan, tanpa merasa bosan. Lumpur adalah bagian dari warna kehidupan yang tidak bisa dipisahkan darinya. Apakah ada perilaku saudaraku yang begitu?

Saudara-saudaraku yang percaya kalau Tuhan itu ada, entah dari agama apapun Anda. Saya mohon ijin untuk berbagi informasi kepada Anda. Di dalam kitab suci yang saya imani yaitu Al-Qur’an, Allah, Tuhan saya berfirman:

“Katakanlah: "Apakah akan Aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu disisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah thaghut?". mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus. (QS:Al-Maidah:60).

Allah juga berfirman: “ Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang dilarang mereka mengerjakannya, kami katakan kepadanya: "Jadilah kamu kera yang hina”. (QS: Al-A’raf:166).



Saudara-saudaraku yang mulia. Marilah kita jaga kemuliaan martabat kita sebagai manusia, dengan tidak 'membabikan diri'. Kita adalah khalifah di bumi, sudah seharusnya mampu menjaga keharmonisan di bumi Allah ini, bukan malah mengacaukan atau bahkan menghancurkan harmoni yang merupakan karunia Allah, Tuhan Yang Maha Pencipta dan Pengatur alam semesta.

Semoga semua yang membaca 'postingan' ini, mendapatkan perlindungan Allah dari serangan flu babi, flu burung dan bala/musibah lain di dunia maupun di akhirat kelak. Amiin.

Semoga bermanfaat.