" Hakekat kesepian yang sebenarnya bukan hidup sendirian di suatu tempat yang jauh dari keramaian & tanpa kawan, tetapi hakekat kesepian yang sebenarnya adalah apabila kita merasa kehilangan / tidak dihiraukan oleh kekasih yang paling kita sayang".(Pak Wastu).
Hakekat manusia adalah sebagai makhluk individu dan sekaligus makhluk sosial. Menurut Maslow ada 5 "Basic Needs" atau Kebutuhan Dasar manusia sebagai makhluk individu, al:
1. Kebutuhan Biologis.
2. Kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan.
3. Kebuthan akan rasa aman.
4. Kebutuhan akan kasih sayang.
5. Kebutuhan untuk beraktualisasi diri.
Kelima kebutuhan dasar manusia itu akan terpenuhi apabila manusia berinteraksi dengan manusia lain di tengah-tengah masyarakat. Dalam konteks inilah maka hakekat manusia itu sebagai makhluk sosial.
Pada beberapa kondisi karena suatu sebab, kadang-kadang seseorang atau sekelompok orang terpisah dari kehidupan masyarakat normal. Pertama karena suatu sebab yang bisa diperkirakan. Misalnya karena tugas: pekerja tambang, pekerja pengeboran, tentara, polisi, astronot, awak kapal selam, dsb. Kedua karena sebab yang tidak diperkirakan sebelumnya. Misalnya: a. Musibah Transportasi, misalnya kapal laut atau kapal terbang yang kena musibah di daerah terasing, dibajak teroris, dsb. b. Bencana Alam, misalnya: banjir, gempa bumi, tsunami, longsor, gunung meletus yang menyebabkan terputusnya jalur komunikasi dan transportasi.
Pada kondisi tersebut manusia merasa kesepian karena jauh dari keluarga. Mereka bisa bertahan karena masih punya teman. Bahkan seandainya dia seorang saja yang selamat dari musibah, biasanya masih berusaha bertahan hidup karena ada harapan diketemukan. Bahkan seseorang yang gilapun, di luar kesadarannya dia akan berusaha bertahan hidup karena di alam bawah sadarnya atau di dunia batinnya dia merasa masih punya saudara, masih punya harapan. Buktinya, sering mereka bergumam, berbicara, tersenyum bahkan tertawa terbahak sendirian.
Semua hal yang saya sebutkan di atas bukanlah contoh kasus Kesepian yang sesungguhnya.
Ada seseorang atau sekelompok orang. Mereka berada di tengah hiruk pikuk kehidupan, di antara lalu lalang kendaraan, di tengah pertunjukan musik yang hingar bingar, di tengah gemerlapnya pesta para bintang. Tetapi tatapan mereka kosong, wajah mereka bengong, hati mereka melompong. Jiwa mereka mengalami kesunyian di dalam keramaian, karena merasa kehilangan atau tidak dihiraukan oleh kekasih yang paling mereka sayang. Inilah hakekat kesepian yang sebenarnya. Walau phisik mereka hidup, sebenarnya mereka sudah mati berkali-kali di dalam kehidupannya.
Berdasarkan pembahasan di atas kita bisa memahami, mengapa orang-orang yang mempercayai adanya Tuhan masih bisa bertahan hidup dalam kondisi tidak mempunyai apa-apa. Mereka punya Tuhan oleh karena itu tidak pernah merasa kesepian. "Hanya dengan banyak-banyak mengingat Allah, hati orang-orang yang beriman menjadi tenang".